Nama Bani Saljuk dinisbahkan kepada pendahulunya yang bernama Saljuk bin Tuqaq. Pada mulanya Saljuk hanyalah sebuah keluarga pemimpin pada suku Qiniq dalam masyarakat Turki Oghuz, yang bertempat tinggal di stepa-stepa sebelah utara Laut Caspia dan Aral.
Kekuasaan Saljuk. Ruju` : Atlas Abbasiyah |
Saljuk beserta keluarga dan kaumnya berjalan kembali hingga melewati Kerajaan Ilek dari Dinasti Khan dan Samaniyah. Seorang cucunya yaitu Tughril bersama saudara lelakinya berpetualang ke Khurasan. Pada 1037, keuda saudara itu berhasil merebut Marw dan Naisabur dari Dinasti Ghaznawi. Kemudian beruturut-turu, mereka menaklukkan Balkh, Jurjan, Tabaristan, dan Khawarizm, Hamadan, Ray, dan Isfahan yang merupakan kekuasaan Buwaih.
Pada 18 Desember 1055, Tughril Beg berhasil merebut Baghdad dan Khalifah al-Qaim menyambutnya. Masa kekuasaan Tughril Beg bertahan hingga 1063, kemudian digantikan keponakannya yaitu Alp Arslan (1063-1072), lalu Malik Syah (1072-1092).
Ketiga pimpinan Bani Saljuk tersebut dianggap sebagai masa kejayaan Bani Saljuk. Mereka juga dapat meluaskan wilayah Bani Saljuk. Kekuasaan Bani Saljuk meliputi Kasygar, sebuah kota kecil di ujung Turki hingga Yerussalem, dan dari Konstantinopel hingga Laut Kaspia. Berikut peta wilayah kekuasaan Bani Saljuk
Peluasan wilayah tersebut salah satunya berkat Alp Arslan yang merebut ibukota Armenia Selatan lalu menduduki provinsi Bizantium dan mengobarkan peperangan melawan musuh abadi yaitu Bizantium. Alp Arslan menunjuk sepupunya yaitu Sulaiman bin Quthlumisy sebagai penguasa di wilayah yang disebut sebagaik Saljuk Romawi (1077).
Dua sultan pertama Bani Saljuk tidak tinggal di Baghdad, melainkan hanya menjalankan kekuasaannya melalui residen militer. Tughril Beg menjadikan Marw dan Ray sebagai pusat pemerintahannnya. Sedangkan Alp menjadikan Isfahan sebagai pusatnya.
Sultan ketiga yaitu Malik Syah memindahkan pusat pemerintahan ke ibukota kekhalifahan sebelum musim dingin tahun 1091. Di bawah pemerintahan Malik Syah, kekuasaan Bani Saljuk mencapai klimaksnya.
Di balik kepiawaian Alp Arslan dan Malik Syah dalam menjalankan pemerintahan, sebenarnya terdapat sang pengatur ulung yaitu wazirnya yang bernama Nidham al-Mulk. Nidham al-Mulk lah yang menyarakan Malik Syah untuk menyelenggarakan konferensi para astronom.
Nidham al-Mulk adalah ayah dari Ali Hsan bin Ali bin Ishaq al-Tusi yang lahir di Tusi dekat Naisabur. Ia merupakan wazir termasyhur di Bani Saljuk. Dan dengan menggunakan namanya, ia mendirikan madrasah yang dikenal dengan Madrasah Nidhamiyah.
Hegemoni Bani Saljuk atas kekhalifahan Bani Abbasiyah, yang dimulai sejak khalifah al-Qaim, berakhir di kepemimpinan khalifah al-Nashir pada tahun 1194.
Berikut ini adalah para pimpinan Bani Saljuk yang memimpin Irak dan Persia dari Tughrul Beg hingga Sanjar:
1. Tughril Beg memimpin Bani Saljuk sejak 1038-1063 M
2. Alp Arslan (sejak 1063 M)
3. Malik Syah I (1072 M)
4. Nashiruddin Mahmud (1092 M)
5. Berk-Yaruq (1094 M)
6. Malik Syah II (1105 M)
7. Ghiyatsuddin Muhammad I (1105 M)
8. Sanjar (1157 M)
Sejarah Singkat Dinasti Saljuk, bagus infonya gan..lumayan jadi tambah wawasan niih :)
BalasHapus