Mad Wajib Muttashil
Secara bahasa, Mad Wajib Muttashil terdiri dari 3 kata yakni Mad, Wajib, Muttashil. Mad artinya panjang, Wajib artinya harus, dan Muttashil artinya sambung. Selain penamaan Mad Wajib Muttashil, juga disebut secara ringkas menjadi Mad Muttashil saja.Secara istilah ilmu Tajwid, Mad Wajib Muttashil adalah apabila ada mad bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Alasan disebut Muttashil adalah bersambungnya sebab, yakni mad bertemu hamzah secara langsung dalam satu kata.
Bagaimana cara membacanya?.Cara membaca hukum bacaan Mad Wajib Muttashil adalah dengan memanjangkan sekitar 2 atau 2,5 alif (4 atau 5 harakat) menurut Thariq Syathibi. Namun yang didahulukan secara ada` (prakteknya) adalah panjang 2 alif (4 harakat).
Contoh hukum bacaan Mad Wajib Muttashil dapat ditemukan di banyak ayat-ayat al-Quran. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Mad Wajib Muttashil dalam QS Al-Baqarah ayat 6 :
Mad Wajib Muttashil dalam QS Al-Baqarah ayat 5 :
Mengapa Mad Wajib Muttashil dibaca panjang? Alasan mengapa ketika ada mad bertemu hamzah dibaca panjang adalah huruf mad itu bersifat lemah dan samar, sedangkan huruf hamzah kuat dan sulit. Maka dari itu, dipanjangkan agar memudahkan dalam pengucapan huruf hamzah nya.
Mengapa ada tambahan kata "Wajib" dalam hukum Mad Wajib Muttashil? Karena ulama Qira'at sepakat memanjangkan hukum bacaan Mad Wajib Muttashil meskipun kadar penjangnya berbeda-beda, sehingga membaca panjang Mad Muttashil dikatakan Wajib.
Mad Jaiz Munfashil
Secara bahasa, Mad Jaiz Munfashil terdiri dari 3 kata yakni Mad, Jaiz, dan Munfashil. Mad artinya panjang, Jaiz artinya boleh, dan Munfashil artinya terpisah. Selain dikenal dengan nama Mad Jaiz Munfashil, juga disebut secara ringkas dengan sebutan Mad Munfashil saja.Secara istilah ilmu Tajwid, Mad Jaiz Munfashil adalah apabila ada mad bertemu hamzah di lain kata. Dinamakan Munfashil (terpisah) karena sebabnya (mad bertemu hamzah) tidak langsung bertemu dalam satu kata.
Bagaimana cara membaca hukum Mad Jaiz Munfashil? Cara membaca hukum bacaan Mad Jaiz Munfashil adalah dengan memanjangkan sebagaimana panjang bacaan Mad Wajib Muttashil yakni sekitar 2 atau 2,5 alif (4 atau 5 harakat).
Contoh hukum bacaan Mad Jaiz Munfashil juga banyak ditemukan di dalam al-Quran. Beberapa diantaranya sebagai berikut :
Mad Jaiz Munfashil di dalam QS Al-Baqarah ayat 4 :
Mad Jaiz Munfashil di dalam QS Al-Baqarah ayat 7 :
Apakah boleh membaca Mad Jaiz Munfashil dengan tidak dipanjangkan (maksudnya tetap dibaca 1 alif atau 2 harakat)? Boleh memendekkan bacaan Mad Jaiz Munfashil dengan panjang 1 alif menurut riwayat Hafsh. Namun, itu bukanlah Thariq Syathibi yang biasa digunakan.
[Baca juga : Perbedaan Istilah Qira`ah, Riwayat, Thariq, dan Wajh Bacaan]
Thariq Syathibi menggunakan panjang 2 atau 2,5 alif (4 atau 5 harakat) untuk hukum bacaan Mad Jaiz Munfashil. Sedangkan Mad Jaiz Munfashil yang menggunakan panjang 1 alif (2 harakat) adalah thariq Thayyibah Nasyr.
Tidak diperkenankan membaca Mad Jaiz Munfashil dengan menggunakan panjang 1 alif sebelum ber-talaqqi terhadap bacaan Thariq yang dipilihnya. Karena setiap thariq memiliki beberapa hukum yang berbeda dan kadang berkaitan satu sama lain.
Hendaknya, seorang yang mempelajari cara membaca al-Quran mengetahui dan menguasai thariq pilihan nya. Baru kemudian bisa mempelajari thariq-thariq lainnya. Tentunya, dengan cara talaqqi dan berhadapan langsung dengan guru al-Quran.
Mengapa terdapat tambahan kata "Jaiz" di hukum bacaan Mad Jaiz Munfashil? Jaiz artinya boleh. Dinamakan Jaiz karena ulama Qiraat berbeda dalam memanjangkan Mad Jaiz Munfashil atau tidak memanjangkannya.
Mengapa dihukumi Mad Jaiz Munfashil padahal tulisannya bersambung atau tidak terpisah? Disebut Munfashil karena sebab nya terpisah atau tidak berada dalam satu kata. Jika dilihat dari tulisan bersambung atau tidak. Maka bisa dikategorikan menjadi 2 bagian :
1. Mad Jaiz Munfashil Haqiqi
Adalah Mad Jaiz Munfashil yang huruf mad nya nampak baik secara Rasm maupun bacaannya. Yang dimaksud dengan huruf Mad terlihat adalah nampaknya salah satu huruf Mad (alif, wawu, dan ya), sehingga tulisan Mad Jaiz Munfashil terlihat terpisah. Berikut contohnya :
2. Mad Jaiz Munfashil Hukmi
Adalah Mad Jaiz Munfashil yang huruf mad nya hanya nampak dalam bacaan namun secara Rasm tidak tertulis. Maksudnya salah satu huruf Mad (alif, wawu, dan ya) tidak ada namun tetap dibaca panjang dengan bantuan tanda baca (dhabt), sehingga Mad Jaiz Munfashil terlihat bersambung. Contohnya :
Demikian artikel singkat mengenai "Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil Lengkap". Untuk artikel lebih mendalam, silahkan kunjungi blog khusus tajwid penulis di Yatlunahu atau klik di sini. Semoga bermanfaat.
Terimakasih abah .... Sangat bermanfaat .... 👍
BalasHapusTerima kasih bermaanfaat banget... ✅
BalasHapusTerima kasih ilmu nyaa🙏
BalasHapus