Perbedaan Riwayat Hafsh Thariq Syathibi dengan Thariq Dzar`an

Bacaan al-Quran yang populer di Indonesia hingga seluruh dunia adalah bacaan dari riwayat Hafsh dengan Thariq Syathibi. Selain Riwayat Hafsh dari Thariq Syathibi, populer juga Tharqi Thayyibah. Apa perbedaan-perbedaan dalam kedua Thariq tersebut?

Sebelum membahas mengenai perbedaan dalam Thariq Syathibi dan Thariq Thayyibah, perlu diketahui bahwa dalam bacaan riwayat Hafsh sendiri terdiri berbagai macam Thariq. Menurut Sa'ad Abd al-Hamid, dalam riwayat Hafsh terdapat 52 Thariq.


Dari sekian banyak Thariq, hanya beberapa yang populer dan digunakan banyak orang yaitu Syathibi dan Thayyibah. Untuk istilah Thayyibah, sebenarnya juga perlu diketahui Thariq mana yang dinamakan atau disebut dengan Thariq Thayyibah.

Penamaan Thayyibah sendiri berasal dari nama kitab yang dibuat oleh Ibn Jazari. Sedangkan di dalam kitab Ibn Jazari terdapat bukan hanya satu Thariq saja, melainkan dicantumkan dengan lengkap seluruh Thariq.

Baca juga : Mengenal Istilah Qira`at, Riwayat, Thariq, dan Wajh Bacaan

Oleh karena itu, di artikel ini penulis membuat judul "Perbedaan Riwayat Hafsh Thariq Syathibi dengan Thariq Dzar'an" dengan membandingkan Thariq Syathibi dengan Thariq Thayyibah yang versi Thariq Dzar'an. Tabel Perbedaan kedua Thariq ini bisa dilihat di kitab "Taysir ar-Rahman".

Dan perbedaan-perbedaan dalam kedua Thariq berikut ini hanya disebutkan sebagian saja dari beberapa perbedaan-perbedaan yang ada dalam kedua Thariq tersebut. Misalnya dalam Mad Jaiz Munfashil, Saktah, Jawaz Wajhayn, dan beberapa bacaan Gharib lainnya.

1. Mad Jaiz Munfashil

Perbedaan pertama dalam panjang bacaan Mad Jaiz Munfashil. Sebagaimana yang diketahui, panjang bacaan Mad Jaiz Munfashil dalam Thariq Syathibi adalah dengan memanjangkan sekitar 4 atau 5 harakat.

Sedangkan dalam Thariq Dzar'an, panjang bacaan Mad Jaiz Munfashil adalah dengan memanjangkan sekitar 2 harakat saja. Atau dengan kata lain, panjang Mad Jaiz Munfashil Thariq Dzar'an sama dengan panjang Mad Thabi'i.

2. Saktah Wajib

Selanjutnya perbedaan dalam Saktah Wajib. Untuk penjelasan mengenai pembagian Saktah menjadi Saktah Wajib dan Saktah Jaiz, bisa Anda baca artikel nya di situs ini. Saktah Wajib yang dimaksud adalah Saktah dalam QS Al-Kahfi, Yasin, Al-Qiyamah, dan Al-Muthaffifin.

Bacaan Riwayat Hafsh dengan Thariq Syathibi, menggunakan Saktah pada keempat tempat tersebut. Sedangkan Riwayat Hafsh dengan Thariq Dzar'an menggunakan Idraj (tidak membaca Saktah) pada keempat tempat tersebut.

3. Kata (ضَعْفٍ)

Begitu pula dengan bacaan Gharib, kedua Thariq juga terdapat perbedaan. Pertama dalam bacaan kata (ضَعْفٍ) yang terdapat dalam QS Ar-Rum ayat 54. Kata (ضَعْفٍ) dalam ayat tersebut berjumlah 3 buah.

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ

Thariq Syathibi untuk kata (ضَعْفٍ) bisa dibaca dua versi yaitu dengan huruf (ض) yang berharakat fathah atau dhammah. Sedangkan untuk Thariq Dzar'an hanya dengan satu versi saja yaitu huruf (ض) dibaca dengan harakat dhammah.

4. Kata (لَا تَأْمَنَّا)

Gharib kedua adalah dalam bacaan Isyam yang ada pada kata (لَا تَأْمَنَّا) tepatnya di QS Yusuf ayat 11. Perbedaan kedua Thariq dalam kata (لَا تَأْمَنَّا) ini hanya terletak pada variasi bacaan saja. Dalam Thariq Syathibi kata (لَا تَأْمَنَّا) bisa dibaca dengan Isymam dan Raum.

Sedangkan dalam Thariq Dzar'an hanya bisa dibaca dengan Isymam. Berikut ini ayat 11 dari QS Yusuf :

قَالُوا يَا أَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّا عَلَىٰ يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ

5. Kata (يَبْصُطُ بَصْطَةً)

Gharib berikutnya dalam hal tanda sin (س) di atas shad (ص). Tanda sin (س) di atas shad (ص) yang pertama terdapat dalam kata (يَبْصُطُ بَصْطَةً) atau tepatnyadi QS Al-Baqarah ayat 245 sebagai berikut

مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Lalu dalam QS Al-A'raf ayat 69 berikut ini :

أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَىٰ رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ ۚ وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي الْخَلْقِ بَسْطَةً ۖ فَاذْكُرُوا آلَاءَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Dalam Thariq Syathibi, kedua kata (يَبْصُطُ بَصْطَةً) harus dibaca dengan huruf sin pada kedua kata tersebut. Sedangkan dalam Thariq Dzar'an tetap dibaca huruf shad bukan dibaca sin untuk keduanya yaitu kata (يَبْصُطُ بَصْطَةً).

6. Kata (الْمُصَيْطِرُوْنَ)

Tanda sin (س) pada shad (ص) yang kedua berada di QS At-Thur ayat 37 yang berbunyi sebagai berikut ini :

أَمْ عِنْدَهُمْ خَزَائِنُ رَبِّكَ أَمْ هُمُ الْمُصَيْطِرُونَ

Tanda sin (س) yang di bawah shad (ص) menunjukkan dalam Thariq Syathibi boleh dibaca dengan sin (س) atau shad (ص). Sedangkan dalam Thariq Dzar'an, kata (الْمُصَيْطِرُوْنَ) harus dibaca dengan huruf sin (س).

7. Kata (بِمُصَيْطِرٍ)

Tanda sin (س) pada shad (ص) yang ketiga berada pada QS Al-Ghasyiyah ayat 22. Tanda sin (س) pada shad (ص) yang ketiga ini biasanya terletak di bawah atau kadang juga tidak ditulis. Berikut bunyi ayatnya :

لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ

Dalam Thariq Syathibi, Tanda sin (س) pada shad (ص) yang ada pada kata (بِمُصَيْطِرٍ) tetap dibaca sebagai huruf shad (ص) sehingga kadang tanda nya dibuang. Sedangkan dalam Thariq Dzar'an, kata tersebut huruf Shad diganti dengan sin (س).

8. Washal Yasin dengan ayat berikutnya

Yang dimaksud dengan Washal Yasin dengan ayat berikutnya adalah cara membaca nun sukun ketika Yasin ayat pertama disambung dengan ayat kedua. Perhatikan ayatnya berikut ini :

يس (1) وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ (2)

Apabila membaca washal ayat pertama dengan ayat kedua maka akan ada bunyi nun sukun yang terletak pada huruf sin dalam kata (يس ). Menurut Thariq Syathibi, nun sukun nya tetap dibaca Idzhar, sedangkan menurut Thariq Dzar'an dibaca dengan Idgham.

Demikian artikel singkat mengenai "Perbedaan Riwayat Hafsh Thariq Syathibi dengan Thariq Dzar'an". Perbedaan yang ditulis ini hanya sebagian dari perbedaan-perbedaan yang belum dimasukkan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan...

Subscribe untuk mendapat email artikel terbaru:

1 Response to "Perbedaan Riwayat Hafsh Thariq Syathibi dengan Thariq Dzar`an"

  1. Assalamu'alaikum ustad, ana izin copy artikelnya, jazakhallah khair

    BalasHapus

Terima kasih telah membaca artikel ini. Bila berkenan, Anda bisa tinggalkan komentar. Semoga komentar-komentar baik Anda diberi balasan oleh Allah...