Membaca Awal Surah at-Taubah
Para Ulama Qiraat sepakat untuk tidak membaca awal surah at-Taubah dengan basmalah. Lalu bagaimana cara membaca nya? Apabila seseorang mengawali bacaan nya dari awal surah at-Taubah, maka setidaknya ada 2 cara membacanya.Pertama : Membaca ta'awudz, lalu waqaf (berhenti), kemudian baca awal surah at-Taubah. Ini yang lebih diutamakan.
Kedua : Membaca ta'awudz disambung (washal) dengan baca awal surah at-Taubah.
Mengapa para Ulama melarang membaca basmalah di awal surah at-Taubah. Setidaknya ada 2 pendapat. Pendapat pertama mengatakan bahwa surah at-Taubah diturunkan berkaitan dan berisi tentang perang, pedang, dan ancaman terhadap munafik. Sedangkan basmalah berisi rahmat. Ini adalah pendapat yang rajih.
[BACA JUGA : Perbedaan Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Madinah]
Pendapat lain mengatakan bahwasanya surah al-Anfal dengan at-Taubah adalah satu surah. Argumentasi mereka adalah tidak ditulisnya basmalah sebagai pemisah di antara surah al-Anfal dengan surah at-Taubah.
Membaca Tengah Surah at-Taubah
Lalu bagaimana jika seseorang memulai bacaan nya dari tengah surah at-Taubah? Apabila seseorang mengawali bacaan nya dari tengah surah at-Taubah maka terdapat beberapa pendapat menurut Ulama.Sebagian Ulama melarang membaca basmalah di tengah-tengah surah at-Taubah sebagaimana dilarang membaca basmalah di awal surah at-Taubah. Ini adalah pendapat Imam Ja'bari. Maka ketika memulai bacaan dari tengah surah at-Taubah, cukup membaca ta'awudz dengan 2 cara yang sama dengan awal surah at-Taubah.
Sedangkan sebagian Ulama lainnya membolehkan membaca basmalah di tengah-tengah surah at-Taubah sebagaimana di tengah-tengah surat lainnya. Maka seseorang bisa membaca basmalah dengan tengah-tengah surah at-Taubah sebagaimana biasanya (lihat Ghayat al-Murid).
Menggabungkan Akhir Surah al-Anfal dengan Awal Surah at-Taubah
Apabila seseorang membaca akhir surah al-Anfal dan ingin melanjutkan ke awal surah at-Taubah, maka ada 3 cara membaca nya (tentu tanpa basmalah) sebagai berikut ini :Pertama : membaca dengan cara washal. Artinya disambung akhir surah al-Anfal dengan awal surah at-Taubah
Kedua : membaca dengan cara waqaf. Maksudnya membaca akhir surah al-Anfal, lalu berhenti. Baru membaca awal surah at-Taubah.
Ketiga : membaca dengan cara saktah. Caranya membaca akhir surah al-Anfal, lalu berhenti sejenak tanpa nafas, lalu mebaca awal surah at-Taubah.
[BACA JUGA : Saktah Wajib Riwayat Hafsh]
Menurut Ibn Jazari, sebagaimana dikutip dari kitab al-Mufid, mengatakan bahwa ketiga cara membaca di atas boleh dilakukan, selama menggabungkan surah sebelum surah at-Taubah sesuai urutan mushaf (misal al-Baqarah dengan at-Taubah), bukan surah sesudah surah at-Taubah.
Apabila menggabungkan surah sesudah at-Taubah (menurut urutan mushaf) dengan surah at-Taubah (misal al-Isra dengan at-Taubah) maka ketiga cara di atas tidak berlaku semuanya. Yang bisa dilakukan adalah waqaf. Sedangkan washal dan saktah dilarang.
Sumber :
> al-Mufid Fi Ilm at-Tajwid
> Ghayat al-Murid Fi Ilm at-Tajwid
> Taysir ar-Rahman Fi Tajwid al-Quran
Thanks for the kindness making me to love reading Alqur'an.
BalasHapus