Al-Quran memiliki total 114 surat dan dari 114 surat tersebut, yang bisa disepakati klasifikasi Makkiyah dan Madaniyah ada 102 surat dengan rincian : 20 surat Madaniyyah dan 82 surat Makkiyah. Untuk nama-nama surat nya, silahkan cari di Daftar Isi Ulumul Quran (klik di sini) atau langsung baca artikel Klasifikasi Makkiyah dan Madaniyyah, dengan cara klik di sini.
Tersisa 12 surat yang diperselisihkan apakah surat-surat itu termasuk Makkiyah atau Madaniyyah. Kedua belas surat tersebut adalah al-Fatihah, ar-Ra'd, ar-Rahman, as-Shaff, at-Taghabun, al-Muthaffifin, al-Qadr, al-Bayyinah, az-Zalzalah, al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas.
Masing-masing memiliki argumentasi dan menjelaskan surat tersebut termasuk Makkiyah dan sebaliknya. Begitu pula dengan Kemenag RI yang direpresentasikan oleh tim Lajnah Pentashihan Mushaf al-Quran atau disingkat LPMQ
Penetapan klasifikasi Makkiyah dan Madaniyyah terhadap 12 surat yang diperselisihkan, telah dimulai sejak rapat pleno yang diselenggarakan pada tahun 2007. Tiga tahun berikutnya, kembali diadakan halaqah untuk memperkuat argumentasi penetapan klasifikasi tersebut.
Adapun hasil penetetapan klasifikasi Makkiyah dan Madaniyah pada 12 surat yang diperselisihkan, sebagai berikut:
1. al-Fatihah termasuk Makkiyah
2. ar-Ra'd termasuk Makkiyah
3. ar-Rahman termasuk Makkiyah
4. as-Shaff termasuk Madaniyyah
5. at-Taghabun termasuk Madaniyyah
6. al-Muthaffifin termasuk Makkiyah
7. al-Qadr termasuk Makkiyah
8. al-Bayyinah termasuk Madaniyyah
9. az-Zalzalah termasuk Madaniyyah
10. al-Ikhlas termasuk Makkiyah
11. al-Falaq termasuk Madaniyyah
12. an-Nas termasuk Madaniyyah
Apabila disandingkan dengan sumber kitab al-Itqan fi Ulum al-Quran karya as-Suyuthi, maka di sana terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dalam penetapan Makkiyah atau Madaniyyah terhadap 12 surah yang diperselisihkan.
Misalnya surah al-Bayyinah. Surah al-Bayyinah diklasifikasikan sebagai surah Madaniyah oleh as-Suyuthi dengan landasan riwayat Imam Ahmad sekalipun disebutkan bahwa Ibn Faras menyebutkan yang paling masyhur adalah Makkiyah. Begitu pula, LPMQ menetapkan al-Bayyinah termasuk Madaniyyah.
Sedangkan contoh klasifikasi yang berbeda adalah al-Ikhlas. LPMQ menetapkan al-Ikhlas sebagai Makkiyah merujuk pada pendapat Ibn Athiyyah. Berbeda dengan as-Suyuthi yang memilih al-Ikhlas sebagai Madaniyyah dan men-tarjih nya dalam kitab nya.
Pendapat Klasifikasi 12 Surat
Dalam buku berjudul "Sejarah Penulisan Mushaf Indonesia", dijelaskan argumentasi-argumentasi yang dipilih oleh tim LPMQ untuk menetapkan klasifikasi dari 12 surah yang diperselisihkan oleh para Ulama. Berikut argumentasinya:
1. al-Fatihah termasuk Makkiyah, berdasarkan pendapat Ibn Abbas, Abu Hurairah, dan lain-lain.
2. ar-Ra'd termasuk Makkiyah, berdasarkan pendapat Mujahid.
3. ar-Rahman termasuk Makkiyah, berdasarkan pendapat Jabir, Ibn Zubair, dan lain-lain.
4. as-Shaff termasuk Madaniyyah, berdasarkan pendapat at-Tirmidzi.
5. at-Taghabun termasuk Madaniyyah, berdasarkan pendapat as-Suyuthi.
6. al-Muthaffifin termasuk Makkiyah, berdasarkan pendapat Ibn Mas'ud dan Ad-Dhahhak.
7. al-Qadr termasuk Makkiyah, berdasarkan pendapat Jabir ibn Zayd.
8. al-Bayyinah termasuk Madaniyyah, berdasarkan pendapat Ibn Mardawayh dan Ibn Katsir.
9. az-Zalzalah termasuk Madaniyyah, berdasarkan pendapat Muqatil dan Qatadah.
10. al-Ikhlas termasuk Makkiyah, berdasarkan pendapat Ibn 'Athiyyah.
11. al-Falaq dan an-Nas termasuk Madaniyyah, berdasarkan pendapat Jabir, Ikrimah, dan lain-lain.
Demikian klasifikasi 12 surat yang diperselisihkan antara Makkiyah atau Madaniyyah. Masing-masing memiliki argumentasi dan pendapatnya. Dan itulah klasifikasi 12 surah yang diperselisihkan menurut LPMQ atau Kemenag RI.
0 Response to "Klasifikasi 12 Surat Makkiyah dan Madaniyyah Menurut Kemenag RI"
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca artikel ini. Bila berkenan, Anda bisa tinggalkan komentar. Semoga komentar-komentar baik Anda diberi balasan oleh Allah...