Kariman Hamzah selain sebagai mufasir, dikenal luas sebagai seorang jurnalis. Banyak orang memujinya sebagai penyiar televisi pertama yang menggunakan hijab di Mesir. Interaksinya dengan para ulama semakin memperdalam ilmu agama dan penafsirannya.
Meskipun ia bukan wanita pertama yang menafsirkan Al-Qur'an, karena sebelumnya pada tahun 1970 ada Zainab al-Ghazali pada tahun 1970, Kariman Hamzah mengatakan bahwa tafsir Al-Qur'an yang ia buat sebagai tafsir wanita pertama yang disetujui oleh Al-Azhar dan diberi izin oleh para ulama untuk diterbitkan.
Nama Lengkap dan Lahir
Kariman Hamzah lahir pada 8 November 1942. Ia lulus dari Fakultas Sastra Universitas Kairo, jurusan Jurnalistik, dan tumbuh dalam keluarga terpelajar. Ia memiliki saudara perempuannya bernama Jilan Hamzah yang juga merupakan seorang jurnalis.
Ia merupakan putri Dr. Abdul Latif Hamzah, seorang akademisi universitas yang juga seorang penulis terkenal dengan kontribusi besar di bidang akademik media. Ia memiliki karya-karya seperti 'Hukum Qarqoush' dan 'Opini Publik'.
Perjalanan Hidup dan Keilmuan
Kariman menikah dengan Letnan Jenderal Mahmoud Riyadh pada usia 15 tahun dan dikaruniai seorang putra dan seorang putri. Ia selalu berusaha menjaga kehidupan pribadinya jauh dari sorotan media. Ia menjadi pelopor dalam menyajikan program religi dengan gaya yang elegan dan bermakna, sehingga memperoleh popularitas luas di Mesir dan dunia Islam.
Jenjang pendidikannya diawali dengan bersekolah di Perancis. Lalu menghabiskan perkuliahan di Unversitas Kairo Mesir dengan berfokus pada jurusan jurnalistik dan media. Dari pendidikannya, ia memantapkan diri untuk terjun di dunia jurnalistik dan media.
Kariman memulai karier profesionalnya di layar televisi Mesir pada tahun 1970, saat usianya baru 26 tahun, dengan membawakan program anak-anak berjudul "Qur'an Rabbi". Kariman bersinar di dunia penyiaran melalui program-program religi seperti "Ad-Din wal Hayah" (Agama dan Kehidupan), "Al-Bayt Baytak" (Rumahmu adalah Rumahku), dan "At-Tariq ila Allah" (Jalan Menuju Allah).
Sepanjang kariernya, Kariman telah membawakan lebih dari 1.500 episode televisi dengan berbagai ulama Islam terkemuka, termasuk Sheikh Yusuf Al-Qaradawi, Sheikh Muhammad Al-Ghazali, dan Sheikh Muhammad Metwally Al-Sya'rawi.
Karya terakhirnya adalah program berjudul "Alhamdulillah Hadzihi Hayati" (Segala Puji bagi Allah, Inilah Hidupku), yang merupakan memoar Syekh Yusuf Al-Qaradawi. Judul program ini diambil dari memoar Syekh Abdul Halim Mahmud, karena Kariman sangat terinspirasi dan mencintai sosok Syekh Abdul Halim.
Setelah menyelesaikan episode-episode tersebut, kondisi kesehatan Kariman Hamzah mulai menurun, dan kabar tentangnya semakin jarang terdengar. Orang-orang di sekitarnya hanya memberikan informasi tentang kesehatannya yang terus memburuk.
Karya-karya
Meskipun dikenal sebagai jurnalis dan pewara, Kariman Hamzah juga aktif dalam menerbitkan karya-karya tulisan. Buku-bukunya merupakan hasil pemikiran yang ia dapatkan setelah berinteraksi dalam banyak tokoh di dunia televisi. Salah satu karyanya yang juga merupakan tafsir berjudul "al-Lu'lu' wa al-Marjan"
Adapun karya-karyanya di antaranya adalah sebagai berikut :
- al-Lu'lu' wa al-Marjan fi Tafsir al-Quran
- Li Allah Ya Zamri
- Tazawwajtu Mujriman
- Sayyid al-Khalq
- Rifqan bi al-Qawarir
- Khamsun Hillan li Khamsin Musykilah
- Nijar wa al-Ghabah
- Rihlati min al-Sufur ila al-Hijab
dan lain-lain.
Sekilas Kitab Tafsir
Pada tahun 2010, Majelis Riset Islam Al-Azhar menyetujui pencetakan dan distribusi tafsir Al-Qur'an karya pendakwah dan tokoh media terkenal, Fatimah Kariman Hamzah. Tafsir tersebut berjudul "Luluw dan Marjan dalam Tafsir Al-Qur'an", yang menjadi kontribusi penting dari perspektif perempuan dalam bidang ilmu ini.
Tafsir Kariman Hamzah disusun dalam tiga jilid yang mencakup tafsir lengkap Al-Qur'an. Tafsir ini memiliki beberapa ciri khas, salah satunya adalah penyederhanaan makna Al-Qur'an dengan gaya yang ringan dan menarik, menghindari kerumitan dan perdebatan yang dapat membingungkan pembaca.
Selain itu, tafsir ini juga memiliki pendekatan sosial, di mana Kariman berupaya memberikan pandangan reformis yang menyeluruh untuk membangun masyarakat Islam dengan berpegang pada semangat Al-Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Meninggal atau Wafat
Kariman Hamzah meninggal dunia pada hari Ahad tanggal 31 Desember 2023, di usia 82 tahun, setelah lama berjuang melawan penyakit. Sebelum wafat, ia berwasiat agar jenazahnya dimandikan dengan air zamzam, dan wasiat ini dilaksanakan oleh putrinya.
Jenazah Kariman Hamzah dimakamkan besoknya yaitu pada hari Senin tanggal 1 Januari 2024 setelah disalatkan di Masjid Sayyidah Nafisah, dihadiri oleh keluarga dan teman-teman dekatnya. Putri Kariman hadir saat prosesi pemakaman ibunya dan tampak menangis haru. Dalam pernyataannya kepada media, ia mengungkapkan pesan-pesan ibunya:
"Dialah yang mengajarkan saya kesabaran dan shalat. Ibu saya sangat sabar, dan ia juga mengajarkan saya untuk selalu bergantung kepada Allah SWT, menerima kematian, serta percaya bahwa pertemuan dengan Allah adalah pertemuan terbaik yang tanpa kesedihan."
Demikian artikel singkat berjudul "Biografi Kariman Hamzah" yang diolah dari berbagai sumber. Apabila ada kritik atau usulan judul artikel, silakan tulis di kolom komentar. Untuk membaca biografi tokoh atau mufasir lainnya, silakan KLIK DI SINI. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Biografi Kariman Hamzah"
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca artikel ini. Bila berkenan, Anda bisa tinggalkan komentar. Semoga komentar-komentar baik Anda diberi balasan oleh Allah...